Monday, January 8, 2018

Scatola siap 'permak' Vespa klasik dengan part import

Merdeka.com - Buat penggemar Vespa klasik yang ingin skuternya tampil cantik dengan balutan aksesoris dan parts orisinal SIP, bisa menyambangi Scatola Garage di bilangan Kramatjati,  Jakarta Timur.
"Kami mencoba menyediakan dan memenuhi permintaan parts maupun aksesoris bagi penggemar Vespa klasik," ujar Lutfiansyah, Pemilik Scatola Garage saat ditemui di ajang Parjo 2015, Senayan Jakarta.
Scatola Garage tak hanya membuat tampilan Vespa klasik lebih optimal, namun juga menyediakan jeroan mesin Vespa impor untuk mendongkrak performa. "Kita juga menerima pesanan onderdil impor bagi penyuka performa," tambah pria yang akrab disapa Upay ini.
Bagi Lutfi, penggemar dan komunitas Vespa klasik di Indonesia sangat mayoritas. "Kami yakin bisnis pengadaan spareparts dan aksesoris impor untuk Vespa klasik sangat menjanjikan. Pastinya bisnis ini akan terus berkembang," tuturnya.
Untuk mendukung bisnisnya, Lutfi pun menyiapkan Scatola Garage dengan berbagai fasilitas, antara lain showroom dan bengkel. Sedangkan untuk pemesanan, konsumen biasanya melalui Instagram atau  Facebook.

Sedia Jok Vespa Impor

Hadirnya Vespa matic bermesin 4-tak belakangan ini, membuat Vespa 2-tak ikutan terdongkrak. Hal itulah yang membuat Scatola Garage (SG) mengkhususkan menyediakan pernik aksesori dan spare part impor khusus Vespa yang mengusung mesin 2-tak yang hadir di rentang tahun 1960 sampai 2012.

Aksesori khusus Vespa tersebut diimpor langsung dari Jerman. “Jadi kami punya katalog dan order langsung dari sana,” yakin Lutfi owner SG sembari menambahkan bahwa proses transaksi menggunakan kurs euro, bukan dolar.
Lantas diantara beragam barang impornya itu, peranti jok diklaim lumayan menarik perhatian Vespamania. Contohnya jok Yankee, yang cocok diaplikasi untuk Vespa dengan tipe small frame, seperti Vespa PTS juga Corsa.
Menurut Lutfi jok tersebut masuk kategori rare. Karena kulit luarnya bukan hitam, namun putih. Kebayang bila diaplikasi ke Vespa Anda, tampilannya bakal makin klasik. Usah bingung bila harganya juga sip, yakni Rp 3,5 juta. Bandingkan dengan jok yang sama namun berwarna kulit hitam hanya Rp 1,8 juta.
Bila berminat, mampir langsung ke SG yang beralamat di jalan Jembatan 1 nomor 34, Condet, Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur. Atau telepon dulu ke nomor 087871771116, untuk menanyakan ketersediaan stok barang dan detail harganya. Siapa tahu ada diskon. (motor.otomotifnet.com) 

Bore Up harian Vespa Matic Mu di Sini

Makin banyaknya pengguna skuter matik asal Italia akhirnya membuat Faisal dan kakaknya mendirikan Scatola Garage, bradsis. Bengkel yang berada di Jalan Condet Raya No.58, Condet, Jakarta Timur, ini bisa dibilang sebagai ahlinya bengkel Vespa di kawasan Condet, Cijantung, Pasar Rebo, dan sekitarnya..
 
Bengkel yang pertama kali buka pada awal tahun 2014 ini emang sering jadi langganan untuk servis Vespa matik dari beberapa komunitas di Jakarta dan sekitarnya, bradsis. "Awalnya kita nggak sewa tempat, dulu pertama kali itu masih ngebengkel di rumah aja sama abang gue. Baru sekitar Januari awal gue sewa tempat, terus bulan Juni baru Grand Opening, yang ke sini juga kebanyakan anak komunitas," buka Faisal yang juga sebagai owner dari Scatola Garage ini.
 
Di bengkel ini agak berbeda dari bengkel Vespa matik kebanyakan, bradsis. Di Scatola Garage lebih nanganin bore-up untuk harian dan balap. Tapi walaupun begitu, buat loe yang mau servis di sini juga bisa banget kok. "Iya, kebanyakan yang datang ke sini emang pada upgrade performa, mulai dari upgrade CVT, mesin, sampe buat balap kita tanganin semua di sini," lanjut pria 28 tersebut.
 
Untuk satu kali servis CVT, Faisal mematok harga Rp 50 ribu. Sedangkan untuk turun mesin atau servis besar, berkisar Rp 100-300 ribuan, itu pun hanya ongkos jasa bongkar pasangnya, belum termasuk penggantian parts bila ada yang rusak. Faisal mengaku membuka bengkel Vespa ini lantaran emang udah jadi hobinya sejak masa sekolah bersama sang kakak.
 
"Awalnya sih, dulu gue sering oprek Vespa 2-tak aja. Terus banyak temen yang nanya ke rumah sekalian minta bantu bongkar, yaudah deh lama-lama kenapa gak buka bengkel aja sekalian. Baru dari situ, akhirnya belajar buat Vespa matiknya," lanjut Faisal.
 
Di Scatola Garage ini Faisal gak sendirian, dia dibantu oleh dua orang mekanik yang emang biasa nanganin Vespa matik atau Piaggio. Selain itu, Scatola Garage juga bisa jadi referensi buat brad n sist yang cari ragam aksesori dan spare parts untuk Vespa 2-tak juga lho. Bengkel yang hanya tutup di hari Jumat ini siap ngelayanin loe mulai dari jam 10.00 sampai jam 17.30. Buat loe yang rumahnya sekitaran Condet, Pasar Rebo, atau Kramat Jati, bisa nih sambangi bengkel satu ini..

http://www.motorexpertz.com/read/2015/12/03/9770/Scatola-Garage-Bore-Up-Harian-Vespa-Matic-Loe-di-Sini#.WlNUshhh3-Y

Friday, January 5, 2018

Mengapa Oli Motul?

Di Indonesia kita mengenal motor manual dan matic. Selain berbeda dalam desain dan mekanisme, oli motor matic dan manual juga tidak sama.
“Oli skuter matik dan sepeda motor manual biasa, tidak bisa disamakan. Produsen pembuat mesin juga merekomendasikan untuk menggunakan oli sesuai peruntukannya, seperti contohnya oli khusus Skutik. Jika dalam Japanese Automobile Standard Organization (JASO) diberi inisial MB,” jelas Shofwatuzzaki, Shell Lubcricant Technical Advisor Indonesia, dikutip dari KompasOtomotif.
Apa alasan oli motor matic berbeda dengan motor manual?
Ada beberapa alasan untuk hal itu. Pertama, mesin skuter matik cenderung lebih kecil dan mempunyai putaran mesin yang pada umumnya tinggi. Oleh karenanya mesin akan menjadi lebih panas dibanding sepeda motor manual.
Alasan berikutnya, motor matic menggunakan sistem kopling kering. Hal ini berbeda dengan motor manual yang mengandalkan kopling basah. Dengan begitu oli skutik memiliki formulasi rendah gesekan. Lain halnya dengan oli sepeda motor manual yang dibuat khusus untuk gesekan sehingga kopling tidak selip.
Selain itu, tipikal oli motor matic seharusnya mempunyai ketahanan kekentalan yang lebih baik dari oli motor manual. Alasannya temperatur mesin umumnya lebih tinggi. Hal ini berpotensi membuat oli menguap. Oleh karenanya oli skutik dibuat sedemikian rupa sehingga lebih tahan terhadap penguapan.
“Jadi paling tidak secara umum, itu alasan mengapa dibedakan, dan mengapa Skutik dianjurkan menggunakan oli khusus. Tentu agar mesin Skutik lebih awet, olinya tahan lama dan penguapannya rendah,”

Jenis Vespa Matic di Indonesia

Jenis atau tipe vespa matic yang ada di indonesia ialah cukup lengkap. Diantaranya yaitu :
Vespa LXV

Vespa S
Vespa Sprint
Vespa Primavera
Vespa GTS Super

Vespa Armani 946
yang berharga Rp 196.000.000

dan tentunya masih banyak lagi jenis skuter atau vespa yang ada di Indonesia.

Sejarah Vespa

Asal Mula

Sejarah vespa dimulai lebih dari seabad silam, tepatnya 1884. Perusahaan Piaggio didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio. Bisnis Rinaldo dimulai peralatan kapal. Tapi di akhir abad, Piaggio juga memproduksi Rel Kereta, Gerbong Kereta, body Truck, Mesin dan Kereta api. Pada Perang Dunia I, perusahaannya memproduksi Pesawat Terbang dan Kapal Laut. Pada tahun 1917 Piaggio membeli pabrik baru di Pisa dan 4 tahun kemudian Rinaldo mengambil alih sebuah pabrik kecil di Pontedera di daerah Tuscany Italia. Pabrik di Pontedera inilah yang mana menjadi Pusat produksi pesawat terbang beserta komponen-komponennya (baling-baling, Mesin dan Pesawat) Selama Perang Dunia II, pabrik di Pontedera membuat P108 untuk mesin Pesawat dua penumpang dan Versi Pembom.

Lahir Kembali

Pada akhir Perang Dunia II, pabrik Piaggio dibom oleh pesawat sekutu. Setelah perang usai, Enrico Piaggio mengambil alih Piaggio dari ayahnya (Rinaldo Piaggio). Pada saat itu perekonomian Italia sedang memburuk, Enrico memutuskan untuk mendisain alat transportasi yang murah. Enrico memutuskan untuk fokuskan perhatian perusahaannya pada masalah personal Mobility yg dibutuhkan masyarakat Italia. Kemudian bergabunglah Corradino D’Ascanio, Insinyur bidang penerbangan yang berbakat yang merancang, mengkonsep dan menerbangkan Helikopter Modern Pertamanya Piaggio. D’Ascanio membuat rancangan yang simple,ekonomis, nyaman dan juga elegan. D’Ascanio memimpikan sebuah revolusi kendaraan baru. Dengan mengambil gambaran dari tehnologi pesawat terbang, dia membayangkan sebuah kendaraan yang dibangun dengan sebuah “Monocoque” atau Unibody Steel Chassis. Garpu depan seperti Ban mendarat sebuah pesawat yang mana mudah untuk penggantian ban. Hasilnya sebuah design yg terinspirasi dari pesawat yang yang sampai saat ini berbeda dengan kendaraan yang lain.

Maka pada 1945, konstruksi alternatif tersebut ditemukan. Awalnya memang sebuah konsep sepeda motor berkerangka besi dengan lekuk membulat bagai terowong. Mengejutkan, ternyata bagian staternya dirancang dengan menggunakan komponen bom dan rodanya diambil dari roda pesawat tempur.

Guna mengoptimalkan bentuk dan keamanan penggunanya, pabrikan yang kala itu masih terbilang sebagai usaha ''kaki lima'' merancang papan penutup kaki pada bagian depan. Proyek ini langsung dipimpin oleh Corradino d'Ascanio. Karena itu, hak paten pun segera dapat mereka kantongi.

Hasilnya, muncullah pertama kali produk motor dengan seri MP5. Kendaraan ini berteknologi sederhana tetapi punya bentuk yang amat menarik, bagai binatang penyengat (lebah/tawon) karena bentuk kerangkanya.

Namun, karena bentuk penutup pengaman yang bagai papan selancar itu, sejumlah pekerja di pabrik Piaggio pun bahkan mengatakannya sebagai motor Paperino. Harap diingat, Paperino adalah sindiran sinis untuk tokoh Donald Duck (bebek). Maka, d'Ascanio pun putar akal untuk memperbaiki model tersebut.

D’ascanio hanya membutuhkan beberapa hari untuk mengonsep ulang bentuk desain kendaraannya dan prototipnya diberi nama MP6. Saat Enrico Piaggio melihat protototip MP6 itu, ia secara tak sengaja berseru “Sambra Una Vespa” (terlihat seperti Tawon). Akhirnya dari seruan tak sengaja itu, diputuskan kendaraan ini dinamakan ‘Vespa’ (tawon dalam bahasa Indonesia). Pada April 1946, prototip MP6 ini mulai diproduksi masal di pabrik Piaggio di Pontedera, Italia.

Pada Akhir 1949, telah di produksi 35000 unit dan dalam 10 tahun telah memproduksi 1 Juta unit dan pada pertengahan tahun 1950. Selama tahun 1960-an dan 1970-an Vespa menjadi simbol dari revolusi gagasan pada waktu itu.

Perkembangan selanjutnya, produk ini ternyata laris diserap pasar Prancis, Inggris, Belgia, Spanyol, Brazil, dan India -- selain di pasar domestik produk ini laku bagai kacang goreng. Selain itu, India pun memproduksi jenis dan bentuk yang sama dengan mengambil mesin Bajaj. Jenisnya adalah Bajaj Deluxe dan Bajaj Super. Sejumlah pihak lantas mengajukan lamaran untuk joint membuat Vespa. Maka pada 1950 munculah Vespa 125 cc buatan Jerman.

Pada saat itu banyak negara lain yang mencoba membuat produk serupa, tetapi ternyata mereka tak sedikit pun mampu menyaingi Piaggio. Di antara pesaing itu adalah Lambretta, Heinkel, Zundapp, dan NSU. Bagi masyarakat Indonesia, produk Lambretta dan Zundapp, sempat populer di era 1960-an.

Selidik punya selidik, fanatisme terhadap Vespa ternyata muncul akibat ciri dasar bentuk motor ini yang selalu dipertahankan pada setiap produk berikutnya. Bahkan saat mereka terbilang melakukan ''revolusi'' bentuk pada produk baru, Vespa 150 GS, kekhasan pantat bahenol masih terasa melekat.

Produk 150 GS -- kala itu dikenal sebagai Vespamore dan hampir selalu tampil di tiap film tahun 1960-an -- memang kemudi dan lampu sorotnya mulai dibuat menyatu. Tetapi, secara keseluruhan apalagi bentuk pantatnya, benar-benar masih membulat. Dan cerita terus berlanjut saat ini dengan model generasi baru Vespa, mempersembahkan Vespa ET2, Vespa ET4, Vespa Granturismo dan Vespa PX150. Vespa bukan hanya sekedar Scooter tapi salah satu Icon besar orang Italia.

Sejarah Vespa di Indonesia

“Demam Vespa” di tanah air sangat di pengaruhi oleh “Vespa Congo”. Vespa diberikan sebagai Penghargaan oleh Pemerintah Indonesiaterhadap Pasukan Penjaga Perdamaian Indonesia yang bertugas di Congosaat itu.

Menurut beberapa narasumber, setelah banyak Vespa Congo berkeliaran di jalanan, mulailah Vespa menjadi salah satu pilihan kendaraan roda dua di Indonesia. Importir lokal turut mendukung perkembangan Vespa di tanah air.

Sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia. Sampai saat ini Indonesiamungkin masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Maraknya ekspor Vespa, sedikit banyak mengurangi populasi Vespa di Indonesia.

Wednesday, January 3, 2018

Kegiatan Gathering Karyawan


Bulan Agustus lalu telah dilaksanakan kegiatan gathering yang biasa diselenggarakan setahun sekali oleh Bengkel, dan tahun ini kegiatan tersebut di selenggarakan di Bali dan juga Lombok. Kegiatan gathering tersebut pun dilakukan guna me-refresh kinerja para karyawan yang selama ini bekerja di bengkel, dan juga sebagai acara silaturahmi dengan bengkel rekanan yang berada di Bali.


Wednesday, December 20, 2017